BUDAYA
ORGANISASI DAN ETIKA
·
Pembentukan
Budaya Organisasi
Budaya
Organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit
oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan
bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. Budaya organisasi
merupakan nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan.
·
Nilai-nilai
Organisasi : Dasar Budaya Organisasi
Nilai-nilai
dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi. Nilai mempunyai
lima komponen kunci, bahwa nilai adalah :
1) Konsep
kepercayaan
2) Mengenai
perilaku yang dikehendaki
3) Keadaan
yang amat penting
4) Pedoman
menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku
5) Urut
dari yang relative penting
Kelima
komponen kunci dari nilai tersebut adalah penting untuk membedakan antara nilai
pendukung dengan yang diperankan.
Nilai
pendukung menunjukkan nilai-nilai yang dinyatakan secara eksplisit yang dipilih
organisasi. Sedangkan nilai-nilai yang diperankan merupakan nilai dan norma
yang sebenarnya ditunjukkan atau dimasukkan ke dalam perilaku karyawan.
·
Tipologi
Nilai-nilai Organisasi
Tipologi
nilai-nilai organisasi mengidentifikasikan empat tipe system nilai organisasi.
Kekuasaan
yang tersentralisasi atau tidak setara
|
Kekuasaan
yang terdesentralisasi atau setara
|
||||
Struktur Kekuasaan Organisasi
|
|||||
Elite
|
Meritokratis
|
||||
Adil
|
Norma-norma
Penghargaan Organisasional
|
Nilai
yang didukung otoritas penghargaan
prestasi
|
Nilai
yang dikurangi kerja tim pertisipasi komitmen afiliasi
|
Nilai
yang didukung penghargaan prestasi kerja tim pertisipapsi komitmen afiliasi
|
Nilai
yang dikurangi otoritas
|
Kepemimpinan
|
Kolegial
|
||||
Egalitarian
|
Nilai
yang didukung otoritas penghargaan prestasi kerja tim
|
Nilai
yang dikurangi partisipasi
|
Nilai
yang didukung kerja tim partisipasi komitmen afiliasi
|
Nilai
yang dikurangi otoritas penghargaan prestasi
|
Empat
fungsi Budaya organisasi adalah sebagai berikut :
1. Memberikan
identitas organisasi kepada karyawannya
2. Memudahkan
komitmen kolektif
3. Mempromosikan
stabilitas system social
4. Membentuk
perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya
·
Tiga
Tipe Umum Budaya Organisasi
Ada
tiga tipe umum dalam budaya organisasi yaitu :
1) Konstruktif,
budaya konstruktif berhubungan dengan keyakinan pencapaian tujuan, aktualisasi
diri, penghargaan yang manusiawi, dan persatuan.
2) Pasif-defensif,
organisasi ini cenderung mendukung keyakinan persetujuan, konvensional,
ketergantungan, dan penghindaran.
3) Agresif-defensif,
organisasi ini cenderung menyokong keyakinan oposisi, kuasa, kompetiitif, dan
sikap perfeksionis.
Setiap
tipe didasarkan pada keyakinan normative yang berbeda. Keyakinan normative
menampilkan pemikiran dan keyakinan individu mengenai bagaimana anggota dari
kelompok atau organisasi tertentu diharapkan melakukan pekerjaannya dan berinteraksi
dengan orang lain.
·
Proses
Pengembangan Budaya Organisasi
Proses
mulai dari kepemimpinan yang kharismatik yang menciptakan strategi dan visi
bisnis. Dengan berlalunya waktu, adaptasi dibentuk oleh kombinasi sukses
organisasi dan kemampuan pemimpin untuk membuat para karyawan untuk mengikuti
filosofi atau seperangkat nilai yang memuaskan kebutuhan para karyawan dan
mengembangkan kepemimpinan. Akhirnya, sebuah infrastruktur dibentuk untuk
memelihara kesesuaian organisasi.
Sebuah
budaya awal organisasi merupakan perkembangan dari filosofi pendirinya. Untuk
menanamkan sebuah budaya organisasi melibatkan proses belajar. Karenanya, pada
anggota organisasi mengajarkan satu sama lain mengenai nilai-nilai, keyakinan,
pengharapan, dan perilaku yang dipilih organisasi. Hal ini dilengkapi dengan
menggunakan satu atau lebih mekanisme sebagai berikut :
1. Pernyataan
filosofi formal, misi, visi, nilai, dan material organisasi yang digunakan
untuk rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Desain
secara ruangan fisik, lingkungan kerja, dan bangunan.
3. Slogan,
bahasa, akronim dan perkataan.
4. Pembentukan
peranan secara hati-hati, program pelatihan, pengajaran, dan pelatihan oleh
para manajer dan supervisor.
5. Penghargaan
eksplisit, simbol status (misalnya gelar), dan criteria promosi.
6. Cerita,
legenda, dan mitos mengenai suatu pepristiwa dan orang-orang penting.
7. Aktivitas,
proses, atau hasil organisasi yang juga diperhatikan, diukur, dan dikendalikan
pimpinan.
8. Reaksi
pimpinan terhadap innsniden yang kritis dan krisis organisasi.
9. Struktur
organisasi dan aliran kerja.
10. System
dan prosedur organisasi.
Tujuan organisasi dan
criteria gabungan yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, pengembangan,
promosi, pemberhentian, dan pengunduran diri karyawan.
Berikut ini adalah
tahap-tahap dalam Mentoring :
1. Permulaaan
Periode
selama 6 bulan hingga satu tahun dimana hubungan dimulai dan menjadi penting
bagi kedua manajemen
2. Pengolahan
Periode
2 hingga 5 tahun dimana bermacam fungsi karier dan psikososial yang ada hingga
tumbuh maksimal.
3. Pemisahan
Periode
selama 6 bulan hingga 2 tahun setelah setelah perubahan hubungan peran
structural dan atau pengalaman emosional dari hubungan.
4. Redefinisi
Periode
tak terbatas setelah tahap pemisahan, dimana hubungan diakhiri atau memiliki
cirri-ciri yang berbeda secara signifikan, membuat lebih seperti persahabatan
dengan rekan seusia.
·
Perilaku
Organisasi dan Etika
Etika
adalah studi mengenai pilihan dan isu moral. Etika mencakup penelitian mengenai
pilihan. Ia menyangkut benar versus salah, baik versus buruk, dan banyak
bayangan kelabu dalam isu-isu yang diduga berwarna hitam dan putih. Dan berikut
adalah tindakan-tindakan untuk mengembangkan etika di tempat kerja :
a. Bertingkah
laku etis
b. Penyaringan
karyawan yang potensial
c. Mengembangkan
kode etik yang berarti
d. Menyediakan
pelatihan etika
e. Meningkatkan
perilaku etis
f. Membentuk
posisi, unit, dan mekanisme structural lain yang menggunakan etika
SUMBER :
PERILAKU ORGANISASI/ORGANIZATIONAL BEHAVIOR BUKU 1
(EDISI 5)
ROBERT KREITNER & ANGELO KINICKI
PENERBIT : SALEMBA EMPAT